Sabtu, 13 Januari 2018

Persatuan dan Kesatuan



A. Nilai Kebersamaan dalam Proses Perumusan Pancasila
Pancasila dijadikan sebagai dasar negara merupakan suatu kesepakatan atau perjanjian luhur bangsa Indonesia yang diyakini ldbenarannya fan diwujudkan dalam kenyataan, sikap, perilaku dalam kehidupan sehari-hari baik berbangsa dan bernegara. Dalam perumusan Pancasila para tokoh pendiri bangsa selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, sekalipun berbeda-beda.

Rumusan-rumusan dasar negara yang diusulkan para tokoh pendiri bangsa Indonesia mempunyai beberapa kebersamaan, yaitu:
1. Meliputi pokok-pokok pandangan hidup bangsa,
2. Sebagai dasar filsafat negara, dan
3. Sebagai ideologi negara.

Ir. Soekarno menyampaikan usulan lima asas yang sedikit berbeda tata urutan usulan dari Muhammad Yamin. Dalam usulan Dr. Supomo ada tiga persoalan yang sebenarnya tersirat jelas dalam usulan rumusan dari Muhammad Yamin dan Ir. Soekarno, yaitu:
1. Persatuan,
2. Musyawarah, dan
3. Keadilan sosial.

Adanya perbedaan rumusan merupakan hal yang wajar, sebab manusia mempunyai perbedaan antara satu dengan yang lainnya.
Bunyi sila pertama "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" menimbulkan banyak perbedaan pandangan, sehingga para pemimpin bangsa segera mengubah rumusannya menjadi Ketuhqnan yang Maha Esa. Menurut sebagian orang apabila tidak diubah konon akan dapat menyebabkan disintegrasi bangsa.
Oleh karena itu, jelas bangsa Indonesia telah mengutamakan rasa persatuan dan kesatuan di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Kebersamaan tanpa melihat perbedaan, dapat dilihat dalam keanggotaan BPUPKI dan PPKI. Semua unsur golongan dalam masyarakat terwakili, di antaranya ada wakil golongan nasional, muslim, golongan Peta, golongan tionghoa, pemuda, dan sebagainya. Perpecahan bangsa akan terjadi apabila masing-masing pihak mempermasalahkan perbedaan-perbedaan yang ada.
Proses perumusan Pancasila dilakukan dengan musyawarah dan kekeluargaan. Pengambilan keputusan dapat diambil atas dasar mufakat bulat atau berdasarkan suara terbanyak.
Pengambilan suatu keputusan dengan mufakat memiliki nilai-nilai sebagai berikut.
1. Adanya sikap saling menghargai dan menghormati pendapat orang lain.
2. Adanya kesepakatan diantara pihak-pihak yang berbeda.
3. Sikap saling memberi dan menerima.
4. Semangat kekeluargaan yang tinggi.
5. Semangat persatuan dan kesatuan.
Dalam kehidupan sehari-hari kita harus lebih mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi atau golongan. Manusia pada hakikatnya memiliki keterbatasan dan ketergantungan dengan sesama manusia. Dengan keterbatasan yang dimiliki tersebut, manusia perlu bekerja sama yang saling melengkapi. Salah satu bentuk kerja sama dalam kehidupan manusia adanya kegiatan musyawarah.

B. Penerapan Pancasila
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Setiap manusia mempunyai falsafah hidup atau pandangan hidup yang merupakan kristalisasi nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan diwujudkan dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, artinya Pancasila sebagai pedoman dan pegangan dalam pelaksanaan pembangunan bangsa dan negara. Sehingga bangsa kita tidak terombang-ambing oleh keadaan apapun, termasuk dalam era globalisasi dewasa ini.
Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia artinya bahwa Pancasila memberikan corak atau dinamika yang dapat membimbing ke arah tujuan untuk mewujudkan masyarakat Pancasila. Pancasila sebagai kepribadian bangsa berfungsi atau berperan dalam menunjukkan adanya kepribadian bangsa Indonesia yang dapat membedakan dengan kepribadian bangsa lain. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia  digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan ketatanegaraan yang meliputi bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di negara kita bersumber pada Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dapat mempersatukan negara kita. Terbukti negara yang berdasarkan Pancasila telah diuji dan dirongrong oleh berbagai pemberontakan, misalnya DI/TII, G30S/PKI, dan sebagainya, namun negara kita masih berdiri kokoh. Pancasila tetap sakti dan dapat mempersatukan negara kita.
Pancasila sebagai moral bangsa, bahwa Pancasila dijadikan tolak ukur dalam melaksanakan pembangunan nasional, baik dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, maupun pengevaluasian.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak bisa dilepaskan hubungannya dengan dasar negara ataupun undang-undang dasar yang dianut sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam dasar negara, yaitu Pancasila harus diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Penerapan tiap-tiap sila dalam Pancasila adalah sebagai berikut.
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Penerapannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berlandaskan pada agama yang diyakininya, mengingat bahwa semua warga negara wajib untuk mengamalkan agamanya.
2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab
Penerapannya adalah menghargai nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, nilai etika, budi pekerti, dan akhlak mulia.
3. Sila Persatuan Indonesia
Penerapannya adalah dengan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, tanpa membedakan suku, agama, ras, ataupun antargolongan.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
Bentuk penerapannya adalah dengan mengedepankan musyawarah dalam mengambil suatu keputusan bersama diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Penerapannya dengan membiasakan menghargai hasil karya orang lain, suka bekerja keras, adil, dan mematuhi peraturan yang berlaku.


*Sumber Buku : Modul Pengayaan Pendamping Materi PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN VI

Minggu, 24 Desember 2017

Ciri Makhluk Hidup dan Lingkungannya

A. Ciri-Ciri Khusus pada Hewan
Makhluk hidup memerlukan tempat untuk bertahan hidup yang disebut lingkungan. Lingkungan yang sesuai menjadikan makhluk hidup dapat hidup dengan baik sesuai dengan cara hidup yang dimilikinya.
Makhluk hidup, hewan dan tumbuhan mempunyai ciri-ciri khusus dalam menanggapi lingkungannya. Penanggapan terhadap lingkungan hidupnya bertujuan agar dapat menyesuaikan diri untuk keberlangsungan hidupnya. Kemampuan menyesuaikan diri mmakhluk hidup disebut adaptasi.
Makhluk hidup yang tidak dapat beradaptasi dengan lingkungannya akan mengalami kesulitan dan akhirnya mati atau bahkan punah.
Penyesuaian diri mmalhluk hidup terhadap lingkungannya dapat berupa bentuk yang khusus atau sifat yang khusus. Bentuk khusus makhluk hidup menyebabkan makhluk hidup satu dengan lainnya tidak sama. Sifat khusus menyebabkan cara hidup makhluk hidup satu dengan lainnya tidak sama.

1. Cicak

Cicak sering kita lihat di dinding dan langit-langit rumah. Cicak sangat jarang berada di lantai. Cicak berjalan di temboh dengan beban tubuh di bawah langit-langit atau menggelantung tetapi tidak jatuh. Ternyata cicak memiliki alat khusus sejenis perekat yang dikeluarkan. Dengan demikian, cicak dapat terus bergerak merayap tanpa terjatuh.
Cicak memiliki cara untuk melindungi diri dari musuh yang khusus dan unik. Ketika cicak dalam keadaan bahaya, misalnya ketika tubuhnya tertangkap musuh, maka ia akan melepaskan ekornya. Hal ini menyebabkan cicak lepas dari musuhnya. Peristiwa seperti itu disebut aototomi. Bagian yang terlepas berupa ekor masih dapat bergerak-gerak meskipun cicak sudah lari. Cara ini dapat mengelabuhi musuhnya.
Ekor cicak masih dapat tumbuh lagu. Setelah beberapa minggu, ekor cicak akan tumbuh kembali. Peristiwa tumbuh kembalinya ekor cicak disebut regenerasi.
Setelah ekor cicak tumbuh lagi, maka cicak dapat menggunakan lagi jika menghadapi bahaya.

2. Bebek

Bebek termasuk salah satu jenis unggas. Hidup serta mencari makan di air dengan cara berenang. Tetapi juga dapat melakukan kegiatan di darat.
Bebek menggunakan kakinya untuk berjalan. Pada kaki bebek terdapat selaput yang dapat memmudahkan bebek untuk berenang. Bebek berkembang biak dengan bertelur. Telur dierami di darat, menetas menjadi anak bebek yang berbulu lembut. Lama-kelamaan tubuh bebek ditumbuhi bulu yang sempurna. Bulu-bulu bebek tidak basah ketika berenang di air.
Hal ini disebabkan karena bebek memiliki lapisan minyak pada bulu-bulunya. Bebek memiliki paruh yang lebar. Paruh bebek dilengkapi selaput yang berguna menyaring lumpur ketika bebek mencari makan di lumpur atau di dalam air.

3. Kelelawar

Kelelawar keluar mencari makan pada malam hari. Sebaliknya pada siang hari kelelawar hanya berdiam diri di sarangnya. Kelelawar termasuk hewan mamalia, yaitu hewan yang melahirkan dan menyusui anaknya. Kelelawar adalah satu-satunya mamalia yang bisa terbang.
Sayap kelelawar teridir dari kulit tipis yang lentur dan sangat halus. Ujung-ujung sayap kelelawar terdapat ibu jari yang bentuknya mirip cakar. Saat ini digunakan untuk menggelantung dipohon. Hal ini disebabkan kaki kelelawar tidak kuat untuk menopang tubuhnya untuk dapat berdiri.
Kelelawar memiliki alat khusus untuk dapat terbang dimalam hari tanpa hambatan menabrak benda di sekitarnya yang disebut sonar. Sonar berguna memancarkan gelombang suara. Sonar terletak di dalamm kerongkongan. Sonar mengeluarkan getaran dari celah kecil dan tipis. Getaran yang telah dikeluarkan dapat didengar kembali ketika mengenai benda di depannya dan menghasilkan gelombang pantulan sebagai gema. Gelombang pantulan ditangkap oleh telinga kelelawar, sehingga dapat menentukkkan letak atau lokasi mangsanya, dan dapat menghindari benda yang menghalanginya.
Dengan mendengar gema bunyi yang dikeluarkan, kelelawar mampu menentukan letak makanan atau jauhnya rintangan yang dihadapi. Kemampuan kelelawar tersebut dinamakan ekolokasi.
Ada macam-macam kelelawar, misalnya kelelawar bertubuh besar dan bermata besar, dan ada juga kelelawar bertubuh kecil dan bermata kecil. Berdasarkan jenis makanannya, kelelawar dapat dibedakan menjadi 3, yaitu: Kelelawar pemakan buah, Kelelawar pemakan serangga, Kelelawar pemakan madu.

4. Bunglon

Bunglon hewan yang dapat menyesuaikan diri dengan warna tempat yang dihinggapinya. Bunglon fldapat menyamarkan warna kulit sehingga seperti warna tempat yang dihinggapinga. Senyawa yang paling berperan untuk menyamarkan warna kulit bunglon adalah melanin. Sel-sel yang menghasilkan melanin pada bunglon dapat aktif jika binatang ini dalam keadaan takut, terkejut atau marah.
Sel-sel dalam tubuh bunglon menyebarkan butiran-butiran melanin untuk menghasilkan warna kuning menjadi cokelat dan hitam yang menutupi warna biasa bunglon. Jika melanin muncul bersama kembali, warna itu berubah menjadi warna hijau seperti warna aslinya. Sebagian bunglon dapat mengubah warna kulitnya menjadi bitu dan merah terang.

5. Katak

Katak termasuk jenis hewan yang dapat hidup di darat dan di air, maka disebut hewan amfibi. Tubuh katak terlihat berlendir dan selalu basah. Hal ini disebabkan katak bernapas dengan kulit. Tubuh yang berlendir berguna untuk mengikat oksigen dalam proses oksidasi. Katak bernapas menggunakan paru-paru.
Menurut jenis makanannya, kata termasuk hewan karnivora, yaitu hewan pemakan serangga. Lidah katak panjang, berlendir dan lekat. Ketika menangkap mangsanya, lidah kata menjulur panjang. Lidah kata yang pekat menangkap mangsa sehingga menempel di ujung lidah kemudian ditarik ke dalam mulut dan ditelan.

6. Cumi-cumi

Cumu-cumi adalah hewan yang hidup di dalam air. Cumi-cumi memiliki banyak tangan pendek. Tangan-tangan tersebut disebut tentakel. Cumi-cumi dapat bergerak sangat cepat ketika dikejar pemangsa. Saat di depan pemangsa, cumi-cumi akan menyemprotkan tinta pekat sehingga pemangsa terkejut beberapa detik. Kesempatan itu digunakan cumi-cumi untuk melarikan diri.
Cumi-cumi juga memancarkan cahaya yang dapat membantu mencari makan di malam hari. Cumi-cumi memiliki beberapa pola warna tubuh yang dapat diubah sesuai dengan kehendaknya.

B. Ciri-ciri Khusus pada Tumbuhan
Tumbuhan memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Ada beberapa yang memiliki ciri-ciri khusus sehingga perlu   untuk dipelajari lebih lanjut.

1. Mawar


Tanaman mawar memiliki bunga yang
Indah. Namun berhati-hatilah jika alan memetiknya, sebab duri-durinya sangat tajam.
Duri pada batang pohon mawar berguna untuk melindungi diri dari musuh. Musuh yang mendekat akan terkena duri tajam mawar.

2. Kaktus

Kaktus berasal dari daerah tandus dan bercurah hujan rendah. Kaktus salah satu jenis tumbuhan yang hidup di derah yang kering dan berpasir seperti gurun atau pandang pasir. Mengapa tumbuhan kaktus dapat hidup di daerah panas dan kering?
Di daerah guru jika turun hujan dapat berlangsung selama berhari-hari, setelah itu lagi turun hujan dalam waktu lama. Keadaan seperti ini menyebabkan persediaan air di dalam tanah menjadi sedikit.
Ketika hujan turun, tumbuhan kaktus menyerap air sebanyak mungkin. Air yang diserap di simpan di dalam batang. Kaktus memiliki kulit batang yang tebal untuk melindungi diri dari terpaan angin yang keras dan sinar matahari yang sangat panas.
Bagian bawah kulit kaktus terdapat batang yang berguna untuk menyimpan air sebagai persediaan. Bagian dalam batang kaktus lunak berisi air. Tumbuhan kaktus menyimpan air di dalamm batang untuk persediaan jika tidak ada air di musim kering.
Pada waktu hujan, kaktus menyerap air sehingga batangnya menggembung. Setelah musim kering perlahan-lahan batang menjadi mengerut karena airnya telah terpakai. Kandungan air dalam batang kaktus dapan mencukupi kebutuhan kaktus selama dua musim.
Kaktus memiliki daun berbentuk duri. Daun seperti ini berguna untuk mengurangi penguapan. Duri juga berguna sebagai alat untuk melindungi diri dari hewan-hewan yang makan batang kaktus. Kaktus memiliki bentuk beraneka macam. Ada yang berbulu seperti sikat atau batang berbintik-bintik besar. Ada juga kaktus yang berbentuk silinder.

3. Kantong Semar

Kantong semar memiliki lapisan licin yang terdapat nektar untuk menjebak serangga. Jika serangga masuk perangkap, dilumat dengan cairan dan diserap nitrogennya. Tumbuhan katong semar tumbuh di daerah rawa yang sedikit mengandung nitrogen. Untuk memenuhi kebutuhan makanannya, maka diperlukan serangga yang banyak mengandung nitrogen. Tumbuhan kantong semar termasuk tumbuhan yang memiliki ciri khusus  sebagai tumbuhan pemakan serangga.
Daun kantong semar berbentuk seperti piala. Dinding dalam daun mengeluarkan cairan manis yang lengket sebagai jerat untuk memikat serangga. Serangga yang mendekat dan  hinggap di dinding bagian dalam akan tergelincir jatuh ke dalam cairan di dalam daun. Serangga yang masuk dalam cairan kemudian dicerna oleh tumbuhan kantong semar dan diserap nitrogennya. Kantong semar tidak memerlukan pupuk, pupuk justru akan menyebabkan kantong semar mati.

4. Teratai

Teratai berdaun lebar dan tipis yang berguna untuk memudahkan melakukan penguapan sehingga tidak membusuk. Teratai biasanya hidup di genangan air, seperti rawa atau kolam. Teratai juga dapat dijadikan tanaman hias di kolam.
Teratai memiliki akar yang berguna untuk menyerap zat-zat makanan yang larut di dalam air. Memiliki daun lebar dan tipis yang dapat memudahkan daun teratai melakukan penguapan. Hal ini perlu dilakukan karena jika tidak cepat menguap maka air akan membusukkan daun.

5. Bunga Raflesia

Raflesia Arnoldi adalah bunga raksasa. Berat bunga dapat mencapai tujuh kilogram. Jenis tumbuhan ini hidup menumpang di pangkal tumbuhan inangnya sebagai parasit. Raflesia Arnoldi tidak memiliki alat untuk membuat makanan (klorofil) sehingga makanan diperoleh dari tumbuhan yang ditumpanginya.
Batang tumbuhan Raflesia Arnoldi terdiri dari jaringan benang halus yang tumbuh di dalam jaringan tumbuhan yang ditumpanginya. Tumbuhan ini tidak berdaun dan berbatang, dan mulai terlihat ketika kuncup bunganya menembus tumbuhan inangnya. Meskipun baru tumbuh, tumbuhan ini langsung terlihat berbunga. Lama-kelamaan bunga tumbuh membesar. Garis tengah tumbuhan Raflesia Arnoldi dapat mencapai satu meter.
Tumbuhan Raflesia Arnoldi memiliki cara khusus ketika melakukan penyerbukan. Raflesia Arnoldi mengeluarkan bau menyengat seperti daging busuk. Bau menyengat dari bunga Raflesia Arnoldi merangsang serangga untuk mendatanginya. Selain itu, Raflesia Arnoldi juga memantulkan cahaya yang dapat memandu serangga untuk mendatangi bunga tersebut.


*Sumber Buku : Modul Pengayaan Pendamping Materi ILMU PENGETAHUAN ALAM VI

Dasar Negara


A. Proses Perumusan Pancasila
Pancasila adalah dasar negara kita. Pancasila merupakan lima sila yang berisi tentang nilai-nilai tata kehidupan masyarakat Indonesia yang telah diyakini kebenarannya sebagai pedoman dan pandangan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pancasila sebagai pedoman tingkah laku yang perlu diyakini dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.

Perumusan sila-sila dalam Pancasila mengalami proses yang panjang. Para pendiri bangsa telah berusaha untuk merumuskan landasan yang kokoh pada negara tercinta ini. Kita sebagai warga negara berkewajiban untuk menjaga dan melestarikan.Untuk itu, kini harus mengerti nilai-nilai juang dalam proses perumusannya.

Apakah Fungsi Pancasila?
Secara garis besar fungsi Pancasila adalah sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara. Fungsi ini Pancasila sebagai pandangan hidup, antara lain:
1. Pancasila sebagai petunjuk arah dari tujuan yang hendak dicapai.
2. Sebagai pedoman atau pegangan di dalam menghadapi dan memecahkan masalah.
3. Sebagai sumber moral karena Pancasila merupakan penuntun sikap dan tingkah laku.
Fungsi Pancasila sebagai dasar negara, antara lain :
1. Pancasila sebagai jiwa dan semangat kepribadian bangsa Indonesia.
2. Pancasila sebagai pegangan luhur bangsa Indonesia.
3. Pancasila sebagai ideologi

Pada zaman Kerajaan Majapahit mengalami masa kejayaan pada masa pemerintahan raja Hayam Wuruk, terbitlah buku Negara Kertagama karangan Empu Prapanca dan Buku Sutasoma karangan Empu Tantular. Dalam buku Negara Kertagama memuat istilah Pancasila dan Buku Sutasoma memuat istilah Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila dari bahasa Sansekerta. Bhinneka Tunggal Ika artinya walaupun berbeda-beda namun tetap satu jua. Istilah Pancasila berasal dari kata Panca artinya lima, sila berarti asas, dasar atau sendi.

Pada tanggal 1 Maret 1945 dibentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat. Langkah yang diambil BPUPKI pada tanggal 29 Mei s.d. 1 Juni 1945 bersidang untuk membahas tentang dasar negara bagi suatu negara yang merdeka. Gagasan yang timbul dari 3 (tiga) tokoh, yaitu Mr. Muhammad Yamin, Ir. Soekarno, dan Dr. Soepomo. Gagasan ketiga tokoh tersebut adalah :

1. Mr. Muhammad Yamin, menyampaikan pada tanggal 29 Mei 1945.
Rumusan rancangan dasar negaranya adalah sebagai berikut:
a. Perikebangsaan,
b. Perikemanusiaan,
c. Periketuhanan,
d. Perikerakyatan
e. Perikesejahteraann rakyat.
2. Mr. Soepomo, menyampaikan pada tanggal 31 Mei 1945.
Rumusan rancangann dasar negarannya adalah sebagai berikut:
a. Persatuan,
b. Kekeluargaan,
c. Keseimbangan lahir dan batin,
d. Musyawarah,
e. Keadilan sosial.
3. Ir. Soekarno, mengusulkan gagasan. Dasar negara Indonesia pada tanggal 1   Juni 1945.
Gagasan itu diberi nama Pancasila. Rumusan dasar negaranya adalah sebagai berikut:
a. Kebangsaan Indonesia,
b. Internasionalisme atau perikemanusiaan,
c. Mufakat atau Demokrasi,
d. Kesejahteraan sosial,
e. Ketuhanan Yang Maha Esa.

Pada sidang pertama BPUPKI, dibentuklah panitia yang beranggotakan 9 orang. Panitia tersebut diberi nama untuk Panitia Sembilan. Tugas Panitia Sembilan merumuskan rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar. Pada tanggal 22 Junj 1945, panitia sembilan berhasil merumuskan Rancangan Pembukaan UUD yang dikenal dengan istilah Piagam Jakarta. Di dalam alinea IV Piagam Jakarta, terdapat rumusan Pancasila yang berbunyi:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam  bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemmanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan kemudian dibentuklah PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang yang menghasilkan:
1. Mengesahkan UUD 1945.
2. Mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presidin RI dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil Presiden RI.
3. Untuk sementara waktu tugas presiden dibantu oleh sebuah Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang diketuai oleh Kasman Singodomedjo.
Sebelum pengesahan UUD 1945, rumusan dasar negara mengalami perubahan, yaitu pada sila pertama dalam Piagam Jakarta menjadi :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

B. Nilai Juang Proses Perumusan Pancasila
Pada tanggal 29 Mei 1945, BPUPKI mengadakan sidang yang pertama untuk merumuskan dasar negara. Tokoh-tokoh yang terlibat dalam perumusan dasar negara adalah Mr. Muhammad Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Proses perumusan dasar negara memiliki nilai sangat besar dan penting bagi bangsa Indonesia. Makna perjuangan bangsa Indonesia sebagai pendiri bangsa dan membentuk bangsa yang merdeka yang lepas dari penjajahan dan bebas dari campur tangan bangsa lain.

Beberapa nilai yang perlu diteladani para generasi muda adalah :
1.     Suatu keinginan untuk menjadi negara yang merdeka.
2.     Sikap rela berkorban untuk untuk kepentingan bangsa dan negara.
3.     Sikap cinta tanah air dan bangsa.
4.     Menjunjung tinggi sikap persatuan dan kesatuan.
5.     Keinginan untuk membangun demi kemajuan bangsa dan negara.
6.     Perasaan senasib dan sepenanggungan demi kepentingan bersama.

Beberapa hal yang perlu dimengerti dan diamalkan tentang bangsa Indonesia adalah :
1.     Dasar negara kita adalah Pancasila.
2.     Lambang negara kita adalah Burung Garuda Pancasila.
3.     Semboyannya Bhinneka Tunggal Ika.
4.     Bendera negar kita Sang Merah Putih.
5.     Bentuk pemerintahan adalah republik.
6.     Mata uangnya Rupiah.
7.     Ibu kota negara dalah Jakarta.
8.     Hukum tertinggi secara tertulis adalah UUD 1945.

Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila, antara lain :
1.     Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, antara lain :
a.     Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b.     Hormat-menghormati antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan.
c.      Saling menhormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan.
d.     Tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain.
Sila ini berperan sebagai dasar moral bangsa Indonesia.
2.     Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, antara lain :
a. Mengakui persamaan derajat antarmanusia.
b. Saling mencintai sesama manusia.
c. Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepo slira.
d. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
e. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
f. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
g. Berani membela kebenaran dan keadilan.
h. Bangsa Indonesia merasa dirinya bagian dari umat manusia di dunia, mereka perlu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa-bangsa lain.
3.     Sila Persatuan Indonesia, antara lain :
a. Menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
b. Mengembangkan sikap rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
c.  Sikap cinta tanah air dan bangsa.
d. Bangga sebagai bangsa Indonesia.
e.  Memajukan pergaulan demi terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur.
4.     Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, antara lain :
a. Mengutamakan kepentingan bersama dalam mengambil suatu keputusan.
b. Tidak memaksakan suatu kehendak ddalam bermusyawarah.
c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil suatu keputusan.
d.  Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa.
e. Pengambilan keputusan harus diliputi oleh akal sehat dan hati nurani yang luhur.
f. Pelaksanaan hasil musyawarah harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
5.     Sila Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia, antara lain :
a. Sikap menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
b. Menghormati hak-hak orang lain.
c. Bersikap adil.
d. Suka memberikan pertolongan kepada orang lain.
e. Menjauhi sikap pemerasan kepada orang lain.
f. Tidak bersikap boros dan mengembangkan sikap hidup sederhana.
g. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan orang lain.
h. Suka bekerja keras
i. Menghargai hasil karya orang lain.
j. Berusaha secara bersama-sama untuk mewujudkan keadilan sosial yang merata.


*Sumber Buku : Modul Pengayaan Pendamping Materi PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN VI

Minggu, 17 Desember 2017

Operasi Hitung Bilangan Bulat

A.    Pengerjaan Hitung Campuran
Apabila dalam pengerjaan hitung terdapat tanda operasi hitung +, -, x, dan :, yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
1.     Jika menggunakan tanda kurung, maka yang ada dalam kurung harus diselesaikan terlebih dahulu.
Contoh :
(8 + 5) x (40 – 15) = 13 x 25
                                  = 325
2.     Jika tidak menggunakan tanda kurung, maka pengerjaan harus dimulai dari yang lebih kuat. Perkalian dan pembagian sama kuat, maka cara mengerjakan mulai dari kiri atau depan.
Contoh :
18 : 6 x 8 = 3 x 8
                  = 24
9 x 6 : 3   = 54 : 3
                  = 18
Penjumlahan dan pengurangan sama kuat, maka cara mengerjakann mulai dari kiri atau depan.
Contoh:
25 + 15 – 13      = 40 -13
= 27
50 – 15 + 20      = 35 + 20
= 55
Perkalian (x) dan pembagian (:) lebih kuat dari pada penjumlahan (+) dan pengurangan (-) , maka cara mengerjakan dimulai dari yang lebih kuat.
Contoh :
-8 + 2 x (-5) = -8 + (-10)                      -27 – 45 : (-9) = -27 +5
                      =  -10                                                           = -22
-3 x (-2) + 8 = 6 + 8                              -54 : 9 – (-7)   = -6 – (-7)
                      = 14                                                              = 1
B.      Mencari Faktor Prima dan Faktorisasi Prima Suatu Bilangan
1.     Bilangan prima adalah bilangan yang tepat mempunyai dua faktor yaitu 1 dan bilangan itu sendiri.
2.     Untuk menentukan faktor prima dan faktorisasi prima dari suatu bilangan dapat dicari menggunakan pohon faktor.
Contoh :
3.     Pohon faktor diatas menunjukkan pohon itu dapat dibuat lebih dari 1 macam.
4.     Dengan memperhatikan pohon faktor tersebut, dapat diketahui:
a.     Faktor prima dari 270 adalah 2, 3, dan 5
b.     Faktorisasi prima dari 270 adalah 2 x 3 x 3 x 3 x5
c.      Perkalian berpangkat dari 270 adalah 2 x 33 x 5

      C.      Menentukan FPB dan KPK dari Dua atau Tiga Bilangan
        Banyak cara untuk menentukan FPB dan KPK
        Cara-cara tersebut antara lain:
1)    Dengan faktorisasi prima
2)     Membagi dnegan bilangan prima
3)    Dengan saling membagi
Contoh :
1.     Dengan faktorisasi prima
Tentukan FPB dab KPK dari 36 dan 48
Jawab :                36  = 22 x 32              FPB  = 22 x 3  = 12
                              48  = 24 x 3               KPK  = 24 x 32 = 144
Perlu diketahui:
a)     Untuk mencari FPB, pilihlah faktor yang sama, dan pangkatnya terkecil.

b)    Untuk mencari KPK, semua faktor dikalikan. Kalau ada faktor yang sama dipilih pangkat terbesar, dan apabila pangkatnya sama dipakai salah satu.
2.     Membagi dengan bilangan prima
Contoh:
Tentukan FPB dan KPK dari 36 dan 48!
Jawab:       ( : 2) =   ( : 2) =   ( : 3) =
         FPB = 2 x 2 x 3 = 12, diperoleh dari mengalikan pembagianya.
        KPK = 2 X 2 X 3 X 3 X 4 = 144, diperoleh dari mengalikan pembagiannya dan hasil terakhir.

3.     Dengan saling membagi
Contoh :
Tentukan FPB dan KPK dari 36 dan 48!
Jawab :                  FPB  = 12 diperoleh dari pembagi terakhir
                               KPK = 12 x  x   = 12 x 3 x 4 = 144

             D.    Menyelesaikan Soal Cerita yang Berkaitan dengan FPB dan KPK
             Contoh:
1.     Dua potong pita panjangnya 24cm dan 36 cm. Pita tersebut akan dipotong –potong menjadi beberapa potongan yang sama panjang. Berapa ukuran pita terpanjang untuk setiap potongannya?
Jawab: Ukuran pita terpanjang untuk setiap potongan merupakan FPB dari 24 dan 36.
24 = 32 x 3
36 = 22 x 32
FPB dari 24 dan 36  = 22 x 3
                                               = 12
Jadi, ukuran terpanjang dari tiap-tiap potongnya = 12 cm.
2.     Lampu merah menyala setiap 12 detik, sedangkan lampu hijau menyala setiap 15 detik.  Setiap berapa detik sekali lampu merah dan hijau menyala bersama-sama?
Jawab : Kedua lampu menyala bersama-sama selang setiap waktu merupakan KPK dari 12 dan 15.
12 = 22 x 3
15 = 3 x 5
KPK dari 12 dan 15  = 22 x 3 x 5
                                     = 60
Jadi, kedua lampu tesebut akan menyala bersama-sama setiap 60 detik.

      E.    Arti Pangkat Tiga Suatu Bilangan
Arti pangkat tiga adalah suatu bilangan dikalikan brulang sebanyak tiga kali.
Contoh:
13        = 1 x 1 x 1 (dikalikan sebanyak 3 kali)
23           = 2 x 2 x 2 (dikalikan sebanyak 3 kali)
33           = 3 x 3 x 3 (dikalikan sebanyak 3 kali)
43           = 4 x 4 x 4 (dikalikan sebanyak 3 kali)
53        = 5 x 5 x 5 (dikalikan sebanyak 3 kali)
Jadi, bilangan-bilangan seperti 13, 23, 33, 43, 53, ... disebut bilangan-bilangan berpangkat tiga.

      F.     Mencari Hasil Pangkat Tiga Suatu Bilangan
Hasil pangkat tiga suatu bilangan dapat diperoleh dari hasil penjabaran bentuk perkalian berulang.
Contoh:
73           = 7 x 7 x 7                                         93           = 9 x 9 x 9
            = 49 x 7                                                         = 81 x 9
            = 343                                                             = 729
Jadi, 73 = 343                                               Jadi, 93 = 729

83           = 8 x 8 x 8                                         203      = 20 x 20 x 20
            = 64 x 8                                                         = 400 x 20
            = 512                                                             = 8000
Jadi, 83 = 512                                               Jadi, 203 = 8000

      G.     Mengenal Bilangan Kubik
Bilangan kubik adalah bilangan yang merupakan hasil dari pangkat tiga suatu bilangan.
Contoh:
13           = 1                                          63           = 216
23        = 8                                          73           = 343
33        = 27                                        83           = 512
43        = 64                                        93           = 729
53           =125                                      103      = 1000
Contoh diatas mepukan contoh bilangan kubik dasar. 1, 8, 27, 64, 125 merupakan bilangan kubik yang pertama.

* Sumber Buku = Modul Pengayaan Pendamping Materi MATEMATIKA VI

Penanggulangan Bencana Alam (Bagian 1)

A. Cara menanggulangi Bencana Alam
Bencana alam adalah suatu peristiwa yang tidak pernah kita kehendaki. Namun, datangnya bencana alam kadang tidak dapat kita hindari. Bencana alam dapat terjadi karena kondisi alam maupun kesalahan manusia dalam mengelola alam. Sebagai negara yang rawan terjadi bencana, kita harus mengetahui cara-cara menghadapi bencana alam, baik dengan langkah pencegahan maupun langkah-langkah penyelamatan jika terjadi bencana alam.
Penyebab terjadinya bencana alam dibagi menjadi dua, yaitu karena kondisi alam dan kesalahan yang dibuat manusia, baik disengaja mmaupun yang tidak disengaja.
Usaha manusia untuk menanggulangi bencana alam, antara lain sebagai berikut.

1. Mengelola Sumber Daya Alam secara Bijaksana
Sumber daya alam menyediakan berbagai kebutuhan hidup manusia. Manusia memanfaatkan sumber daya alam tidak dimanfaatkan secara semestinya, akan berakibat kerusakan pada alam. Oleh karena itu, sumber daya alam harus dikelola dan dimanfaatkan secara bijaksana.
Contoh mengelola sumber daya alam secara bijaksana adalah sebagai berikut.
a. Tidak membuang sampah di aliran air atau di sungai atau sembarangan.
b. Tidak melakukan penebangan hutan secara liar.
c. Melakukan reboisasi atau penghijauan agar hutan berfungsi dengan baik.
d. Tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar hutan atau membersihkan lahan dengan cara membakar.
e. Bertindak hati-hatu dan tidak ceroboh saat melakukan aktivitas di dalam hutan.
f. Penanaman hutan bakau di sepanjang pesisir pantai.

2. Membuat Sistem Peringatan Dini
Bencana alam bisa datang kapan saja tanpa diduga sebelumnya. Untuk mencegah dampak buruk atau kerugian yang lebih besar, manusia harus berusaha untuk mengetahui secara dini tanda-tanda atau gejala terjadinya bencana. Untuk itulah, dilakukan usaha-usaha untuk membuat sistem peringatan dini menghadapi bencana alam yang datang sewaktu-waktu.
a. Sistem peringatan dini tsunami
Sistem peringatan dini tsunami adalah sebuah sistem yang dirancang untuk mendeteksi tsunami, memberikan peringatan kepada masyarakat untuk mencegah jatuhnya korban. Sistem ini terdiri atas dua bagian, yaitu sebagai berikut.
1) Peralatan sensor yang dipasang di pantai untuk mendeteksi kedatangan tsunami.
2) Jaringan komunikasi untuk memberikan peringatan dini adanya bahaya tsunami kepada masyarakat di wilayah terancam bahaya.
b. Sistem peringaan dini gunung meletus
Gunung api yang masih aktif selalu dipantau aktivitasnya oleh pos pengamatan gunung berapi yang terletak beberapa kilometer dari gunung tersebut. Pos pengamatan gunung api memiliki peralatan khusus yang dapat memberikan informasi mengenai aktivitas gunung api. Petugas yang bertugas di pos pengamatan akan memberikan laporan ke daerah-daerah yang terancam bahaya mengenai status gunung api tersebut dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan.
Status gunung api dan tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut.
Status
Makna
Tindakan
Awas
Gunung berapi akan segera meletus, atau dalam keadaan kritis yang dapat menimbulkan bencana
Wilayah yang terancam bahaya dikosongkan, koordinasi harian, dan piket penuh
Siaga
Gunung berapi sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana
Penyuluhan di wilayah bahaya, penyiapan sarana darurat, koordinasi harian, dan piket penuh
Waspada
Ada aktivitas apa pun bentuknya dan terdapat kenaikan aktivitas di atas tingkat normal
Penyuluhan kepada masyarakat penilaian bahaya, pengecekan sarana, pelaksanaaan piket terbatas.
Normal
Tidsak ada gejala aktivitas tekanan magma
Pengamatan rutin
c. BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika)
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) adalah salah satu Lembaga Non-Departemen yang berfungsi untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika. Salah satu tugasnya adalah mmelakukan pengamatancuaca di wilayah Indonesia. BMKG dapat membuat perkiraan cuaca pada suatu hari berdasarkan data-data yang diperoleh dari satelit. Perkiraan cuaca dapat dijadikan acuan atau pedoman bagi masyarakat atau lembaga yang membutuhkan informasi tersebut. Kemudian, masyarakat atau lembaga dapat menentukan langkah-langkah yang tepat agar terhindar dari bahaya atau bencana alam akibat cuaca buruk.
d. Penyuluhan dan penyebarluasan informasi
Masyarakat Indonesia seharusnya mengetahui bahwa Indonesia terletak di daerah yang rawan bencana. Informasi dan pengetahuan yang benar mengenai bencana alam dan langkah-langkah penyelematannya, sangat diperlukan masyarakat.
Hal tersebut berfungsi untuk menyelamatkan diri dan mengurangi kerugian yang ada akibat bencana alam. Informasi yang perlu diketahui tentang tanda-tanda gejala alam misalnya surutnya air laut secara tiba-tiba sebagai tanda awal tsunami. Penyuluhan dan penyebarluasan informasi dapat dilakukan melalui desa, kelurahan, atau dapat juga melalui media cetak maupun media elektronik.

3. Pembangunan Fisik yang Direncanakan dengan Baik
Pembangunan fisik yang direncanakan dengan baik, antara lain dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
a. Pembangunan berwawasan lingkungan
Pembangunan yang berwawasan lingkungan, artinya pembangunan yang dilakukan dan direncanakan secara baik dengan memerhatikan kondisi lingkungan alam serta dampak yang ditimbulkan dari pembangunan tersebut. Usaha-usaha yang dilakukann dapat berupa penataan bangunan yang baik, misalnya penataan bangunan perummahan atau vila di daerah pegunungan, sehingga tidak menimbulkan tanah longsor.
b. Pendirian bangunan tahan gempa
Di daerah yang rawan gempa, pembangunan rumah dan bangunan lainnya dibuat dengan konstruksi khusus yang tahan gempa. Di Jepang, kebanyakan bangunan dibuat tahan gempa. Hal ini disebabkan Jepang merupakan negara yang rawan gempa sehingga selalu mengembangkan teknologinya untuk membuat bangunan yang tahan gempa.

*Sumber Buku : Modul Pengayaan Pendamping Materi ILMU PENGETAHUAN SOSIAL VI

Persatuan dan Kesatuan

A. Nilai Kebersamaan dalam Proses Perumusan Pancasila Pancasila dijadikan sebagai dasar negara merupakan suatu kesepakatan atau perjanj...