Minggu, 17 Desember 2017

Penanggulangan Bencana Alam (Bagian 1)

A. Cara menanggulangi Bencana Alam
Bencana alam adalah suatu peristiwa yang tidak pernah kita kehendaki. Namun, datangnya bencana alam kadang tidak dapat kita hindari. Bencana alam dapat terjadi karena kondisi alam maupun kesalahan manusia dalam mengelola alam. Sebagai negara yang rawan terjadi bencana, kita harus mengetahui cara-cara menghadapi bencana alam, baik dengan langkah pencegahan maupun langkah-langkah penyelamatan jika terjadi bencana alam.
Penyebab terjadinya bencana alam dibagi menjadi dua, yaitu karena kondisi alam dan kesalahan yang dibuat manusia, baik disengaja mmaupun yang tidak disengaja.
Usaha manusia untuk menanggulangi bencana alam, antara lain sebagai berikut.

1. Mengelola Sumber Daya Alam secara Bijaksana
Sumber daya alam menyediakan berbagai kebutuhan hidup manusia. Manusia memanfaatkan sumber daya alam tidak dimanfaatkan secara semestinya, akan berakibat kerusakan pada alam. Oleh karena itu, sumber daya alam harus dikelola dan dimanfaatkan secara bijaksana.
Contoh mengelola sumber daya alam secara bijaksana adalah sebagai berikut.
a. Tidak membuang sampah di aliran air atau di sungai atau sembarangan.
b. Tidak melakukan penebangan hutan secara liar.
c. Melakukan reboisasi atau penghijauan agar hutan berfungsi dengan baik.
d. Tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar hutan atau membersihkan lahan dengan cara membakar.
e. Bertindak hati-hatu dan tidak ceroboh saat melakukan aktivitas di dalam hutan.
f. Penanaman hutan bakau di sepanjang pesisir pantai.

2. Membuat Sistem Peringatan Dini
Bencana alam bisa datang kapan saja tanpa diduga sebelumnya. Untuk mencegah dampak buruk atau kerugian yang lebih besar, manusia harus berusaha untuk mengetahui secara dini tanda-tanda atau gejala terjadinya bencana. Untuk itulah, dilakukan usaha-usaha untuk membuat sistem peringatan dini menghadapi bencana alam yang datang sewaktu-waktu.
a. Sistem peringatan dini tsunami
Sistem peringatan dini tsunami adalah sebuah sistem yang dirancang untuk mendeteksi tsunami, memberikan peringatan kepada masyarakat untuk mencegah jatuhnya korban. Sistem ini terdiri atas dua bagian, yaitu sebagai berikut.
1) Peralatan sensor yang dipasang di pantai untuk mendeteksi kedatangan tsunami.
2) Jaringan komunikasi untuk memberikan peringatan dini adanya bahaya tsunami kepada masyarakat di wilayah terancam bahaya.
b. Sistem peringaan dini gunung meletus
Gunung api yang masih aktif selalu dipantau aktivitasnya oleh pos pengamatan gunung berapi yang terletak beberapa kilometer dari gunung tersebut. Pos pengamatan gunung api memiliki peralatan khusus yang dapat memberikan informasi mengenai aktivitas gunung api. Petugas yang bertugas di pos pengamatan akan memberikan laporan ke daerah-daerah yang terancam bahaya mengenai status gunung api tersebut dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan.
Status gunung api dan tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut.
Status
Makna
Tindakan
Awas
Gunung berapi akan segera meletus, atau dalam keadaan kritis yang dapat menimbulkan bencana
Wilayah yang terancam bahaya dikosongkan, koordinasi harian, dan piket penuh
Siaga
Gunung berapi sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana
Penyuluhan di wilayah bahaya, penyiapan sarana darurat, koordinasi harian, dan piket penuh
Waspada
Ada aktivitas apa pun bentuknya dan terdapat kenaikan aktivitas di atas tingkat normal
Penyuluhan kepada masyarakat penilaian bahaya, pengecekan sarana, pelaksanaaan piket terbatas.
Normal
Tidsak ada gejala aktivitas tekanan magma
Pengamatan rutin
c. BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika)
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) adalah salah satu Lembaga Non-Departemen yang berfungsi untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika. Salah satu tugasnya adalah mmelakukan pengamatancuaca di wilayah Indonesia. BMKG dapat membuat perkiraan cuaca pada suatu hari berdasarkan data-data yang diperoleh dari satelit. Perkiraan cuaca dapat dijadikan acuan atau pedoman bagi masyarakat atau lembaga yang membutuhkan informasi tersebut. Kemudian, masyarakat atau lembaga dapat menentukan langkah-langkah yang tepat agar terhindar dari bahaya atau bencana alam akibat cuaca buruk.
d. Penyuluhan dan penyebarluasan informasi
Masyarakat Indonesia seharusnya mengetahui bahwa Indonesia terletak di daerah yang rawan bencana. Informasi dan pengetahuan yang benar mengenai bencana alam dan langkah-langkah penyelematannya, sangat diperlukan masyarakat.
Hal tersebut berfungsi untuk menyelamatkan diri dan mengurangi kerugian yang ada akibat bencana alam. Informasi yang perlu diketahui tentang tanda-tanda gejala alam misalnya surutnya air laut secara tiba-tiba sebagai tanda awal tsunami. Penyuluhan dan penyebarluasan informasi dapat dilakukan melalui desa, kelurahan, atau dapat juga melalui media cetak maupun media elektronik.

3. Pembangunan Fisik yang Direncanakan dengan Baik
Pembangunan fisik yang direncanakan dengan baik, antara lain dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
a. Pembangunan berwawasan lingkungan
Pembangunan yang berwawasan lingkungan, artinya pembangunan yang dilakukan dan direncanakan secara baik dengan memerhatikan kondisi lingkungan alam serta dampak yang ditimbulkan dari pembangunan tersebut. Usaha-usaha yang dilakukann dapat berupa penataan bangunan yang baik, misalnya penataan bangunan perummahan atau vila di daerah pegunungan, sehingga tidak menimbulkan tanah longsor.
b. Pendirian bangunan tahan gempa
Di daerah yang rawan gempa, pembangunan rumah dan bangunan lainnya dibuat dengan konstruksi khusus yang tahan gempa. Di Jepang, kebanyakan bangunan dibuat tahan gempa. Hal ini disebabkan Jepang merupakan negara yang rawan gempa sehingga selalu mengembangkan teknologinya untuk membuat bangunan yang tahan gempa.

*Sumber Buku : Modul Pengayaan Pendamping Materi ILMU PENGETAHUAN SOSIAL VI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Persatuan dan Kesatuan

A. Nilai Kebersamaan dalam Proses Perumusan Pancasila Pancasila dijadikan sebagai dasar negara merupakan suatu kesepakatan atau perjanj...