Makhluk hidup memerlukan tempat untuk bertahan hidup yang disebut lingkungan. Lingkungan yang sesuai menjadikan makhluk hidup dapat hidup dengan baik sesuai dengan cara hidup yang dimilikinya.
Makhluk hidup, hewan dan tumbuhan mempunyai ciri-ciri khusus dalam menanggapi lingkungannya. Penanggapan terhadap lingkungan hidupnya bertujuan agar dapat menyesuaikan diri untuk keberlangsungan hidupnya. Kemampuan menyesuaikan diri mmakhluk hidup disebut adaptasi.
Makhluk hidup yang tidak dapat beradaptasi dengan lingkungannya akan mengalami kesulitan dan akhirnya mati atau bahkan punah.
Penyesuaian diri mmalhluk hidup terhadap lingkungannya dapat berupa bentuk yang khusus atau sifat yang khusus. Bentuk khusus makhluk hidup menyebabkan makhluk hidup satu dengan lainnya tidak sama. Sifat khusus menyebabkan cara hidup makhluk hidup satu dengan lainnya tidak sama.
1. Cicak
Cicak sering kita lihat di dinding dan langit-langit rumah. Cicak sangat jarang berada di lantai. Cicak berjalan di temboh dengan beban tubuh di bawah langit-langit atau menggelantung tetapi tidak jatuh. Ternyata cicak memiliki alat khusus sejenis perekat yang dikeluarkan. Dengan demikian, cicak dapat terus bergerak merayap tanpa terjatuh.
Cicak memiliki cara untuk melindungi diri dari musuh yang khusus dan unik. Ketika cicak dalam keadaan bahaya, misalnya ketika tubuhnya tertangkap musuh, maka ia akan melepaskan ekornya. Hal ini menyebabkan cicak lepas dari musuhnya. Peristiwa seperti itu disebut aototomi. Bagian yang terlepas berupa ekor masih dapat bergerak-gerak meskipun cicak sudah lari. Cara ini dapat mengelabuhi musuhnya.
Ekor cicak masih dapat tumbuh lagu. Setelah beberapa minggu, ekor cicak akan tumbuh kembali. Peristiwa tumbuh kembalinya ekor cicak disebut regenerasi.
Setelah ekor cicak tumbuh lagi, maka cicak dapat menggunakan lagi jika menghadapi bahaya.
2. Bebek
Bebek termasuk salah satu jenis unggas. Hidup serta mencari makan di air dengan cara berenang. Tetapi juga dapat melakukan kegiatan di darat.
Bebek menggunakan kakinya untuk berjalan. Pada kaki bebek terdapat selaput yang dapat memmudahkan bebek untuk berenang. Bebek berkembang biak dengan bertelur. Telur dierami di darat, menetas menjadi anak bebek yang berbulu lembut. Lama-kelamaan tubuh bebek ditumbuhi bulu yang sempurna. Bulu-bulu bebek tidak basah ketika berenang di air.
Hal ini disebabkan karena bebek memiliki lapisan minyak pada bulu-bulunya. Bebek memiliki paruh yang lebar. Paruh bebek dilengkapi selaput yang berguna menyaring lumpur ketika bebek mencari makan di lumpur atau di dalam air.
3. Kelelawar
Kelelawar keluar mencari makan pada malam hari. Sebaliknya pada siang hari kelelawar hanya berdiam diri di sarangnya. Kelelawar termasuk hewan mamalia, yaitu hewan yang melahirkan dan menyusui anaknya. Kelelawar adalah satu-satunya mamalia yang bisa terbang.
Sayap kelelawar teridir dari kulit tipis yang lentur dan sangat halus. Ujung-ujung sayap kelelawar terdapat ibu jari yang bentuknya mirip cakar. Saat ini digunakan untuk menggelantung dipohon. Hal ini disebabkan kaki kelelawar tidak kuat untuk menopang tubuhnya untuk dapat berdiri.
Kelelawar memiliki alat khusus untuk dapat terbang dimalam hari tanpa hambatan menabrak benda di sekitarnya yang disebut sonar. Sonar berguna memancarkan gelombang suara. Sonar terletak di dalamm kerongkongan. Sonar mengeluarkan getaran dari celah kecil dan tipis. Getaran yang telah dikeluarkan dapat didengar kembali ketika mengenai benda di depannya dan menghasilkan gelombang pantulan sebagai gema. Gelombang pantulan ditangkap oleh telinga kelelawar, sehingga dapat menentukkkan letak atau lokasi mangsanya, dan dapat menghindari benda yang menghalanginya.
Dengan mendengar gema bunyi yang dikeluarkan, kelelawar mampu menentukan letak makanan atau jauhnya rintangan yang dihadapi. Kemampuan kelelawar tersebut dinamakan ekolokasi.
Ada macam-macam kelelawar, misalnya kelelawar bertubuh besar dan bermata besar, dan ada juga kelelawar bertubuh kecil dan bermata kecil. Berdasarkan jenis makanannya, kelelawar dapat dibedakan menjadi 3, yaitu: Kelelawar pemakan buah, Kelelawar pemakan serangga, Kelelawar pemakan madu.
4. Bunglon
Bunglon hewan yang dapat menyesuaikan diri dengan warna tempat yang dihinggapinya. Bunglon fldapat menyamarkan warna kulit sehingga seperti warna tempat yang dihinggapinga. Senyawa yang paling berperan untuk menyamarkan warna kulit bunglon adalah melanin. Sel-sel yang menghasilkan melanin pada bunglon dapat aktif jika binatang ini dalam keadaan takut, terkejut atau marah.
Sel-sel dalam tubuh bunglon menyebarkan butiran-butiran melanin untuk menghasilkan warna kuning menjadi cokelat dan hitam yang menutupi warna biasa bunglon. Jika melanin muncul bersama kembali, warna itu berubah menjadi warna hijau seperti warna aslinya. Sebagian bunglon dapat mengubah warna kulitnya menjadi bitu dan merah terang.
5. Katak
Katak termasuk jenis hewan yang dapat hidup di darat dan di air, maka disebut hewan amfibi. Tubuh katak terlihat berlendir dan selalu basah. Hal ini disebabkan katak bernapas dengan kulit. Tubuh yang berlendir berguna untuk mengikat oksigen dalam proses oksidasi. Katak bernapas menggunakan paru-paru.
Menurut jenis makanannya, kata termasuk hewan karnivora, yaitu hewan pemakan serangga. Lidah katak panjang, berlendir dan lekat. Ketika menangkap mangsanya, lidah kata menjulur panjang. Lidah kata yang pekat menangkap mangsa sehingga menempel di ujung lidah kemudian ditarik ke dalam mulut dan ditelan.
6. Cumi-cumi
Cumu-cumi adalah hewan yang hidup di dalam air. Cumi-cumi memiliki banyak tangan pendek. Tangan-tangan tersebut disebut tentakel. Cumi-cumi dapat bergerak sangat cepat ketika dikejar pemangsa. Saat di depan pemangsa, cumi-cumi akan menyemprotkan tinta pekat sehingga pemangsa terkejut beberapa detik. Kesempatan itu digunakan cumi-cumi untuk melarikan diri.
Cumi-cumi juga memancarkan cahaya yang dapat membantu mencari makan di malam hari. Cumi-cumi memiliki beberapa pola warna tubuh yang dapat diubah sesuai dengan kehendaknya.
B. Ciri-ciri Khusus pada Tumbuhan
Tumbuhan memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Ada beberapa yang memiliki ciri-ciri khusus sehingga perlu untuk dipelajari lebih lanjut.
1. Mawar
Tanaman mawar memiliki bunga yang
Indah. Namun berhati-hatilah jika alan memetiknya, sebab duri-durinya sangat tajam.
Duri pada batang pohon mawar berguna untuk melindungi diri dari musuh. Musuh yang mendekat akan terkena duri tajam mawar.
2. Kaktus
Kaktus berasal dari daerah tandus dan bercurah hujan rendah. Kaktus salah satu jenis tumbuhan yang hidup di derah yang kering dan berpasir seperti gurun atau pandang pasir. Mengapa tumbuhan kaktus dapat hidup di daerah panas dan kering?
Di daerah guru jika turun hujan dapat berlangsung selama berhari-hari, setelah itu lagi turun hujan dalam waktu lama. Keadaan seperti ini menyebabkan persediaan air di dalam tanah menjadi sedikit.
Ketika hujan turun, tumbuhan kaktus menyerap air sebanyak mungkin. Air yang diserap di simpan di dalam batang. Kaktus memiliki kulit batang yang tebal untuk melindungi diri dari terpaan angin yang keras dan sinar matahari yang sangat panas.
Bagian bawah kulit kaktus terdapat batang yang berguna untuk menyimpan air sebagai persediaan. Bagian dalam batang kaktus lunak berisi air. Tumbuhan kaktus menyimpan air di dalamm batang untuk persediaan jika tidak ada air di musim kering.
Pada waktu hujan, kaktus menyerap air sehingga batangnya menggembung. Setelah musim kering perlahan-lahan batang menjadi mengerut karena airnya telah terpakai. Kandungan air dalam batang kaktus dapan mencukupi kebutuhan kaktus selama dua musim.
Kaktus memiliki daun berbentuk duri. Daun seperti ini berguna untuk mengurangi penguapan. Duri juga berguna sebagai alat untuk melindungi diri dari hewan-hewan yang makan batang kaktus. Kaktus memiliki bentuk beraneka macam. Ada yang berbulu seperti sikat atau batang berbintik-bintik besar. Ada juga kaktus yang berbentuk silinder.
3. Kantong Semar
Kantong semar memiliki lapisan licin yang terdapat nektar untuk menjebak serangga. Jika serangga masuk perangkap, dilumat dengan cairan dan diserap nitrogennya. Tumbuhan katong semar tumbuh di daerah rawa yang sedikit mengandung nitrogen. Untuk memenuhi kebutuhan makanannya, maka diperlukan serangga yang banyak mengandung nitrogen. Tumbuhan kantong semar termasuk tumbuhan yang memiliki ciri khusus sebagai tumbuhan pemakan serangga.
Daun kantong semar berbentuk seperti piala. Dinding dalam daun mengeluarkan cairan manis yang lengket sebagai jerat untuk memikat serangga. Serangga yang mendekat dan hinggap di dinding bagian dalam akan tergelincir jatuh ke dalam cairan di dalam daun. Serangga yang masuk dalam cairan kemudian dicerna oleh tumbuhan kantong semar dan diserap nitrogennya. Kantong semar tidak memerlukan pupuk, pupuk justru akan menyebabkan kantong semar mati.
4. Teratai
Teratai berdaun lebar dan tipis yang berguna untuk memudahkan melakukan penguapan sehingga tidak membusuk. Teratai biasanya hidup di genangan air, seperti rawa atau kolam. Teratai juga dapat dijadikan tanaman hias di kolam.
Teratai memiliki akar yang berguna untuk menyerap zat-zat makanan yang larut di dalam air. Memiliki daun lebar dan tipis yang dapat memudahkan daun teratai melakukan penguapan. Hal ini perlu dilakukan karena jika tidak cepat menguap maka air akan membusukkan daun.
5. Bunga Raflesia
Raflesia Arnoldi adalah bunga raksasa. Berat bunga dapat mencapai tujuh kilogram. Jenis tumbuhan ini hidup menumpang di pangkal tumbuhan inangnya sebagai parasit. Raflesia Arnoldi tidak memiliki alat untuk membuat makanan (klorofil) sehingga makanan diperoleh dari tumbuhan yang ditumpanginya.
Batang tumbuhan Raflesia Arnoldi terdiri dari jaringan benang halus yang tumbuh di dalam jaringan tumbuhan yang ditumpanginya. Tumbuhan ini tidak berdaun dan berbatang, dan mulai terlihat ketika kuncup bunganya menembus tumbuhan inangnya. Meskipun baru tumbuh, tumbuhan ini langsung terlihat berbunga. Lama-kelamaan bunga tumbuh membesar. Garis tengah tumbuhan Raflesia Arnoldi dapat mencapai satu meter.
Tumbuhan Raflesia Arnoldi memiliki cara khusus ketika melakukan penyerbukan. Raflesia Arnoldi mengeluarkan bau menyengat seperti daging busuk. Bau menyengat dari bunga Raflesia Arnoldi merangsang serangga untuk mendatanginya. Selain itu, Raflesia Arnoldi juga memantulkan cahaya yang dapat memandu serangga untuk mendatangi bunga tersebut.
*Sumber Buku : Modul Pengayaan Pendamping Materi ILMU PENGETAHUAN ALAM VI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar